Kripik Singkong Anti Galau By Empat Sekawan

Profil

Singkong ( Manihot Esculenta ) merupakan salah satu komoditas pertanian yang terpenting setelah beras. Lahan yang luas serta iklim Indonesia sangat mendukung tanaman singkong. Umumnya singkong tidak membutuhkan suatu perlakuan khusus dalam pertumbuhunnya, hanya ketersediaan Hara yang diperlukan. Hal ini tentunya sangat menguntungkn bagi sebagian besar petani singkong karena dapat mengembangkan usahanya tanpa dengan mengeluarkan biaya yang besar.
Indonesia merupakan Negara penghasil singkong terbesar kedua setelah Brazil. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih menjadikan singkong sebagai produk Subtitusi beras. Namun pada saat ini singkong kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah, karena dianggap sebagai komoditi yang kurang kompotitif dibandingkon dengan komoditi pertanian lainnya. Namun jika diteliti lebih dalam, komoditi sinkong memiliki potensi yang cukup baik untuk dikembangkan karena memiliki manfaat yang cukup banyak.

Pada umumnya sifat umbi singkong akan mengalami kerusakan yang ditandai dengan timbulnya warna kebiruan dan kecoklatan. Hal ini terjadi apabila singkong dibiarkan selama lebih dari 24 jam setelah panen. Oleh karena itu perlu penangan lebih lanjut agar komoditi tersebut tidak banyak terbuang . Salah satu cara yang perlu dilakukan Perusahaan Keripik Singkong “ULALA“ adalah dengan memanfaatkan singkong sebagai komoditi olahan yang kemudian diolah sebagai makanan ringan / Snack berupa keripik singkong yang dinilai memiliki ketahanan lebih lama.
Di Indonesia ada 160 Jenis singkong. Namun hanya 5 jenis singkong saja yang dianggap paling bagus oleh ULALA untuk dijadikan sebagai bahan baku, dan itu berasal dari daerah Suka Bumi dan Magelang, diantaranya adalah jenis singkong Gading, Pereleks, manggu, Cebol dan Setrip. Selain dari pada itu jika dipergunakan maka hasilnya kurang memuaskan bahkan tidak enak dilidah.

1 komentar: